Terjebak di Dunia Pelangi
Mentari senja menyorot taman bermain yang sepi. Jihan, si gadis kecil berambut lurus menemukan sebuah kotak musik kuno terkubur setengah di bawah tanah dekat ayunan tua. Kotak kayu itu diukir dengan bunga-bunga berwarna-warni, tampak tua namun menyimpan aura misterius. Ia menemukan kunci kecil yang terbuat dari emas di bagian atasnya.
Dengan rasa penasaran yang hebat, Jihan memutar kunci itu. Seketika, melodi merdu keluar dari kotak musik tersebut, namun anehnya dunia di sekelilingnya berputar dengan sangat cepat. Warna-warna menjadi semakin cerah dan tampak indah, saat pandangannya terbuka kembali, Jihan berada di tempat yang sangat asing dan tidak pernah Jihan lihat sebelumnya.
Rumput di sekitarnya bukan berwarna hijau lagi, melainkan warna-warni yang sangat indah. Bunga-bunga mekar dengan warna-warna yang tidak pernah ada seperti warna biru elektrik, ungu neon, dan jingga menyala yang sangat cerah. Makhluk-makhluk ajaib bertebaran di sekitarnya: peri-peri mungil bersayap mungil, unicorn dengan bulu pelangi yang berkilauan, dan kucing raksasa berbulu lembut berwarna-warni. Mereka sangat ramah, mereka mengajak Jihan menjelajahi dunia ajaib yang mereka sebut Dunia Pelangi. Jihan diajak terbang di atas hutan pelangi, berenang di sungai yang sangat bening dan bersih, mendaki gunung-gunung yang puncaknya selalu dihiasi pelangi. Semua yang Jihan lihat tidak luput dari Pelangi. Namun, di tengah semua keajaiban itu, Jihan merindukan rumah. Ia ingin kembali kepada orang tuanya.
Bersama teman-teman barunya, Jihan memulai petualangan mencari jalan pulang. Perjalanan mereka sangat penuh tantangan, melewati hutan yang dipenuhi bunga-bunga ajaib yang mengeluarkan aroma aneh, sungai yang airnya berubah warna setiap saat, dan gunung-gunung yang terjal. Rasa takut dan putus asa mulai datang kepada Jihan, namun pertemanan dan semangat dari makhluk-makhluk Dunia Pelangi membangkitkan kembali keberaniannya untuk melanjutkan perjalanan Jihan. Mereka saling membantu, saling menguatkan, melewati rintangan demi rintangan. Pipit, peri kecil yang ramah, selalu memberikan petunjuk dan semangat. Kucing raksasa yang lembut, selalu siap melindungi Jihan dari bahaya. Unicorn pelangi, dengan langkahnya yang anggun, selalu menunjukkan jalan yang tepat.
Akhirnya, setelah berhari-hari berpetualang, Jihan dan teman-temannya menemukan sebuah gua tersembunyi di balik air terjun yang sangat megah. Di dalam gua itu, tergeletak kotak musik kuno yang sama persis dengan yang Jihan temukan di taman bermain sore itu.
Dengan tangan Jihan yang gemetar karena rasa lelah setelah melewati berbagai tantangan untuk sampai ke tempat itu, Jihan memutar kunci emas itu. Melodi merdu terdengar kembali persis seperti yang Jihan dengar di taman itu. Dunia kembali berputar, dan warna-warna Dunia Pelangi memudar. Saat pandangannya kembali jernih, Jihan terbangun di bangku taman bermain. Kotak musik kuno itu tergeletak di sampingnya dan matahari pun telah terbenam. Dunia Pelangi hanyalah mimpi, namun kenangan akan petualangannya dengan makhluk-makhluk ajaib seperti peri-peri, unicorn, dan kucing raksasa yang baik hati itu akan selalu terkenang dalam ingatan dan hatinya. Ia belajar tentang keberanian, persahabatan, dan arti usaha yang harus di lanjutkan.
Jihan pun bangun dari duduknya dan menggendong kotak musik itu. Meskipun mimpi, kotak musik itu terasa nyata dan hangat di tangannya, seperti menyimpan sisa-sisa keajaiban Dunia Pelangi. Ia bergegas pulang, langkah kakinya lebih ringan, hatinya dipenuhi kenangan indah dan rasa syukur. Senyum merekah di wajahnya, menerangi jalan pulang yang semakin gelap. Di rumah, ia bercerita pada orang tuanya tentang petualangannya, tentang teman-teman barunya di Dunia Pelangi, tentang betapa indahnya dunia itu dan betapa bahagianya ia bisa pulang. Orang tuanya mendengarkan dengan penuh perhatian, memeluk Jihan erat-erat, dan bersyukur karena putri kecil mereka telah kembali dengan selamat. Jihan pun memeluk erat kotak musiknya, menyimpannya di kamar Jihan, sebagai pengingat akan petualangan ajaibnya di Dunia Pelangi.
-> Pertanyaan Uraian
1. Jelaskan proses yang kamu lakukan dalam menyusun karya fiksi tersebut! Mulai dari menentukan ide cerita, membuat kerangka, menulis, hingga mempublikasikannya.
Jawab : Proses penulisan cerpen "Jihan dan Dunia Pelangi" Di mulai dengan Menentukan Ide Cerita: ide ini berawal dari ide tema cerpen saya dari kelas 7 dan 8 yang tidak pernah saya ubah. Tema petualangan fantasi yang dengan judul Dunia Pelangi membuat syaa tertarik untuk menciptakan sebuah Cerpen. Konsep "Dunia Pelangi" dipilih karena menarik dan mudah Setelah ide, saya membuat kerangka cerita yang sederhana dengan struktur alur orientasi, komplikasi, klimaks, dan resolusi. Proses menulis dilakukan secara bertahap. Setelah selesai menulis, saya melakukan revisi dan penyuntingan untuk memperbaiki alur cerita dan bahasa untuk memastikan bahwa pesan moral yang ingin disampaikan tersampaikan dengan jelas
2. Apa tantangan yang kamu hadapi saat menulis cerita fiksimu?
Bagaimana kamu mengatasinya?
Jawab : Tantangan utama adalah menciptakan deskripsi Dunia Pelangi yang unik. Saya mengatasinya dengan membayangkan. Saya juga berusaha menyeimbangkan unsur fantasi yang tidak berlebihan agar masuk kepada pembaca yang membaca cerita fiksi saya.
3. Mengapa kamu memilih tema cerita yang kamu angkat dalam tulisanmu?
Jawab : Karena dari kelas 7 sampai 8 saya selalu mengulang tema ketika ada tugas cerpen, dengan tema "Dunia Pelangi" tidak pernah sama sekali saya rubah, dan menurut saya tema dengan unsur fantasi ini lumayan mudah untuk membuat tema tersebut menjadi cerpen.
4. Apa pesan moral atau nilai yang ingin kamu sampaikan memulai cerita tersebut?
Jawab : Pesan moral yang ingin saya sampaikan adalah pentingnya keberanian, persahabatan, dan kegigihan dalam menghadapi tantangan.
5. Bagaimana pendapatmu tentang mempublikasikan karya tulis di blog? Apa manfaat yang kamu rasakan?
Jawab : Saya tidak memiliki pengalaman mempublikasikan karya tulis di blog. Namun, saya yakin mempublikasikan karya di blog memiliki banyak manfaat. Blog dapat menjangkau pembaca dari berbagai tempat. Pembaca dapat memberikan komentar dan kritik yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tulisan.
Manfaat yang Saya rasakan adalah : Blog dapat berfungsi sebagai wadah untuk menumpahkan ide-ide atau menyampaikan karya-karya yang terbuat dari pemikiran penulis.
Comments
Post a Comment