Imbuhan atau afiks adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar. Pengimbuhan pada kata bertujuan untuk mengubah kelas kata serta makna yang terkandung di dalamnya. Proses pemberian imbuhan atau afiksasi mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau kelas kata.
-> Imbuhan dibedakan atas empat jenis, yakni: awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan gabungan awalan akhiran (konfiks/sirkumfiks).
Jenis dan Contoh Imbuhan
1. Awalan ( Prefiks )
Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian awal sebuah kata. Ada delapan macam prefiks bahasa Indonesia, yakni me-, di-, ber-, ke-, ter-, se-, pe-, ter-.
Contoh :
- ber- + main= bermain
- pe- + syair= penyair
- me- + tonton= menonton
2. Sisipan ( Infiks )
Sisipan atau infiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian tengah sebuah kata, seperti -e-, -em-, -er-, -el-.
Contoh :
- gigi + (-er-)= gerigi
- tunjuk + (-el)= telunjuk
- guruh + (-em)= gemuruh
3. Akhiran ( Sufiks )
Akhiran atau sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian akhir sebuah kata. Bahasa Indonesia memiliki tiga macam sufiks, yaitu -an, -kan, -i.
Contoh :
- jual + -an= jualan
- beri + -kan= berikan
- kunjung + -i= kunjungi
4. Imbuhan gabung ( Konfiks )
Imbuhan gabung atau konfiks merupakan gabungan antara awalan dan akhiran yang dibubuhkan secara langsung pada kata dasar. Contoh konfiks bahasa Indonesia antara lain: per-an, ber-an, di-i, peN-an, ke-an, me-kan, me-i, memper-i, memper-kan.
Contoh :
- uji coba + me(n)-kan= mengujicobakan
- tanggung jawab + per-an= pertanggungjawaban
Imbuhan Serapan
Selain imbuhan awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan awalan akhiran, ada juga yang disebut imbuhan serapan. Imbuhan serapan diambil dari bahasa Sansekerta, yakni imbuhan akhiran -man, -wan, dan -wati. Imbuhan akhiran ini memiliki fungsi membentuk kata benda. Makna ketiga akhiran tersebut menyatakan ahli, memiliki pekerjaan, dan menyatakan memiliki sifat. Contohnya, seniman, sastrawan, peragawati.
Selain itu ada juga imbuhan -is yang memiliki dua fungsi yakni sebagai pembentuk kata benda dan pembentuk kata sifat dan imbuhan -isme dan -isasi yang berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Misalnya, nasionalisme, modernisasi, legalisasi, dan sebagainya.
Pola Kata Berimbuhan
-> Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar berawalan fonem s, luluh menjadi meny- dan peny. Contohnya meny- + sapu= menyapu.
-> Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem -k, luluh menjadi meng- atau peng-. Contohnya meng- + kunci= mengunci.
-> Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata yang berawalan fonem p, luluh menjadi mem-. Contohnya me- + pesona= memesona.
-> Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem i, m, n, r, w, y, maka bentuknya tetap me- dan -pe. Contohnya me- + laut= melaut.
-> IImbuhan me-/pe yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem c, d, j, t, z, luluh menjadi men- dan pen-. Contohnya men- + curi= mencuri.
-> Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem b, f, p, v, luluh menjadi mem- dan pem-. Contohnya mem- + baca= membaca.
-> Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar dengan fonem vokal a, i, u, e, o dan g, h, k, luluh menjadi meng- dan peng-. Contohnya meng- + arsir= mengarsir.
Comments
Post a Comment